Jumat, 05 September 2008

Si Cantik Yang Dermawan



JACQUELINE MICHELLE SAMPOERNA ::

Panggilan Hidup Sang Putri... "Oke, kamu bisa menjadi seorang putri raja, dan tidak usah bekerja. Papa bisa mendukungmu. Atau kamu bisa pulang dan melakukan sesuatu di Tanah Airmu". Dan saya pikir, saya tdk mau menjadi putri raja.
Michelle adalah putri sulung Putera Sampoerna dan cicit dari Liem Teeng Tee pendiri perusahaan rokok Sampoerna, dan kalimat itulah yg mengubah hidup dia untuk selamanya. Beliau sempat tinggal di Singapura krn ketakutan akan kerusuhan Mei 1998. 1,5 tahun kemudian ayahnya meminta dia untuk pulang dan berbuat sesuatu bagi negeri ini, bagi rakyatnya. Itulah awal kepulangan Michelle ke Indonesia untuk merintis Sampoerna Foundation (1 Maret 2001 tgl resmi berdirinya), yg saat ini tercatat sbg perusahaan nirlaba terbesar yg didirikan oleh keluarga pengusaha untuk meningkatkan pendidikan.

Hingga Februari 2007 SF telah memberikan lebih dari 25.000 beasiswa mulai dari tingkat SD hingga S-2. SF juga membuka program perbaikan kualitas guru bernama Teacher Institute dan bekerja sama dg ITB membuka Sampoerna School of Business and Management (SBM-ITB). Melalui program United Schools Program (USP), SF telah mengadopsi 18 sekolah negri di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali untuk dijadikan sekolah yg lebih baik dari segi fisik bangunan, perlengkapan belajar mengajar, hingga kualitas guru dan kurikulum. Total bantuan dana yg disalurkan pada kuartal ke empat thn 2006 mencapai Rp. 43,6 miliar.
Untuk nama, Michelle lebih suka memakai kata Foundation sebab dia enggan memakai nama "yayasan" yg menurut dia memiliki konotasi buruk setelah jatuhnya ORBA dan terbukti saat masih memakai nama yayasan, pihaknya selalu menemui kesulitan saat hrs berhubungan dg pihak luar negri.
Dengan meniru model yayasan serupa di luar negri SF mulai menjalin kerja sama dg Departemen Pendidikan Nasional untuk memberikan beasiswa. "Kami bukan lembaga amal (charity). Saya tdk suka kata charity. Kami tdk menerima sumbangan dari orang-orang terus menyalurkannya, tetapi kamu bekerja membuat perubahan dg uang tersebut", ucapnya.
Para penerima beasiswa pendidikan tinggi SF dikirim ke sekolah-sekolah bisnis di dalam maupun luar negri untuk meraih gelar MBA. "Menurut Papa, negri ini membutuhkan lebih banyak entrepreneur. Butuh orang yg bisa memanage dan mengorganize orang lain", kata Michelle. Aset bersih SF sendiri per akhir 2006 telah mencapai Rp. 119,4 miliar, dg penyandang dana terbesar tetap ayahnya.



Tidak ada komentar:

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007