Rabu, 30 April 2008

Ide


Manusia Diciptakan oleh Sang Pencipta dengan segudang kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh makluk lain di dunia ini. Manusia adalah makluk yang mempunyai akal dan pikiran. Begitu banyak ide-ide yang ditimbulkan, membuat manusia mencapai peradapan yang maju.

Apa Ide itu ?

ide adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita-cita. Ide dalam kajian Filsafat Yunani maupun Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat. Misalnya ide tentang sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh di pikiran. Selama ide belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran.


Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling bersesuaian sebagai kenyataan. Alam Pikiran YunaniIde Ideal atau Ide Sempurna. Dari pemikiran tentang yang sempurna itu lahirlah gagasan-gagaan tentang ketuhanan sebagai Ide Ideal Tertinggi yang dapat dipikirkan dan dirasakan oleh manusia keberadaannya yaitu tentang Pencipta Makhluk atau Tuhan.

diundu dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Tokoh utama dari Alam Pikiran Yunani yang membahas tentang ide dan pikiran sebagai kajian filsafat adalah Plato.

Proses penciptaan ide ini melalui beberapa proses :
  1. Keinginan dan kayalan
  2. Kemaunan
  3. Penciptaan
  4. Pengakuan
Dalam sejarah manusia tak jarang ide-ide yang timbul direspon dengan baik. Bahkan banyak dari ide-ide itu akhirnya bisa terwujud ketika sang pencipta ide itu telah tiada.

IdeaBagaimana ide-ide itu sangat sulit dituangkan dalam tulisan, bahkan seorang Plato pun bisa kesulitan untuk melakukannya, maka tak ayal ide-ide hebat itu seperti sekelebat bayangan yang hanya sebagian tertangkap cermin, dan selanjutnya lenyap tak berbekas.

Maka hanya simbolisme yang muncul sebagai alat, dengan metafora, alegori dan sedikit mitos, kontradiktif dan sedikit membingungkan yang akan tampak menonjol, kesulitan memahami dan mengungkapkan ide menjadikan kita berhitung kembali terhadap konsekuensi dan implikasi pemilihan kata.

Apakah hanya karena itu kita akan berhenti menuliskannya?

Memang, ide itu tak pernah sempurna apalagi dia hadir dalam tiruan tak sempurna dunia nyata, karenanya penyair tak pernah puas melihat hasil, pelukis pun merasa ogah dengan lukisannya sendiri.

Lantas, dimanakah ukuran ide brillian itu!

diundu :pudakonline.com/2008/02/26/idea/



Read More......

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007