Senin, 15 September 2008

Mengajar Anak Prasekolah tentang Persahabatan


Suatu hari anak saya pulang sekolah sambil meremas -remas kertas, ketika ditanya ada apa, dia menjawab "Engga apa- apa" sambil ngegerutu. Tapi akhirnya ia mengatakan bahwa seorang temannya mengatakan bahwa gambarnya jelek, ketika ia sedang mewarnai gambar.


Kemudian saya berbicara dengan dia, dan saya menjelaskan bahwa kalau temannya menolak gambarnya, bukan berarti ia menolak dirinya, dan setiap orang mempunyai hak untuk memberikan pendapatnya dan kita haruslah saling mengasihi satu sama lain.

Sikap teman barunya itu adalah sesuatu yang normal. Kathleen Berger, di dalam bukunya The Developing Person through the Life Span (Worth), menerangkan bahwa anak seumur ini mementingkan memusatkan segala sesuatu pada diri sendiri (ego centris), bukan berarti mereka mau menang sendiri (selfish). Karena mereka masih kecil, mereka masih tidak sensentif akan perasaan orang lain. Kemampuan ini harus diajarkan dan di selidiki. Ada beberapa langkah untuk membantu anak anda memiliki hal ini:

1. Perencanaan.
Anak- anak seusia ini tidak dapat mengatur teman bermainnya, jadi orang tua harus menyediakan situasi sosial yang berbeda. Situasi sosial seperti sekolah, program olah raga, acara gereja, dan bertetangga. Kesemuanya itu membentuk suasana bermain yang nyaman. Untuk pertama kali anak akan mulai dengan rasa waspada, lama kelamaan mereka mulai untuk memberikan respon kepada temannya. Kita perlu mendorong mereka untuk memiliki hubungan persahabatan dengan anak lain.

2. Di sengaja.
Saya dan teman saya Joye sengaja meninggalkan anak kami di suatu ruangan bermain, kami duduk di ruang lain yang dekat dengan mereka, sambil mendengarkan mereka.
Anak seusia ini membutuhkan pengajaran yang lembut untuk belajar untuk berargumentasi, bermain dengan jujur dan berkompromi. Contoh, jika mereka berebutan mainan maka saya akan membaginya dengan adil, satu -satu. Hal ini mengajarkan tentang keadilan sampai mereka bisa menentukan sendiri.

3. Pola.
Anak belajar dari mencontoh. Bagaimana anda bersikap kepada teman anda? Jika Anda berbicara tentang teman anda, maka ia akan mendengar dan mengikuti anda.

4. Akhirnya, sabarlah dengan anak anda dan teman bermainnya.
Untuk mengurangi "stress" menghadapi mereka rasakan apa yang mereka rasakan dan usahakan untuk bernegosiasi dengan mereka. Ini akan menjadi suatu proses yang menyenangan bagi mereka dan bagi anda sendiri.




Tidak ada komentar:

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007