Jumat, 15 Agustus 2008

Bahasa Jawa (Daerah) yang tersisihkan


Kadang aku merenung sendiri kenapa banyak sekali orang jawa tidak bisa berbahasa jawa (biarpun ngoko). Apakah ini bolak balik jaman (wolak walike jaman).

Keprihatinan saya ten
yata juga keprihatinan orang jawa lainnya. Lamban laun bahasa Jawa dan bahasa daerah akan hilang. Tidak ada lagi disebut bahasa ibu.

Karena saya dari jawa, maaf jika saya lebih banyak membicarakan bahasa jawa (BosoJowo). Bahasa Jawa mengajarkan akan hormat menghormati, antara anak dengan orang tua, anak dengan orang yang lebih tua, anak dengan teman sebaya.


Kita kenal di basa jawa terdapat ngoko, ngoko andhap, madhya, madhyantara, kromo dan kromo inggil.

Saya sendiri tidak begitu bisa bahasa jawa hanya bisa ngoko ancur. tapi saya berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan apa yang saya bisa.

Setelah saya cari di internet, begitu banyak orang-orang yang menyayangkan hal itu. Ini ada beberapa cuilan
"Bahasa Jawa halus kini hampir susah ditemukan lagi diucapkan oleh anak-anak kecil di lingkungan kami di Madiun. Kebanyakan kami dapati, mereka berbicara bahasa ngoko kepada orang tuanya. Putra tetangga sebelah saja sewaktu diajak berbahasa jawa halus oleh suamiku malah nggak ngerti, dan ketika diajak berbicara bahasa jawa ngoko malah paham dengan apa yang diucapkan. Tak jauh-jauh juga, adik bungsuku (aku juga mungkin) sendiri kadang masih susah untuk bisa berbahasa jawa krama inggil dengan baik dan benar. Tapi, seingatku dulu bapak ibuku begitu keras kalau kami tidak bisa berbahasa jawa halus kepada orang tua, tapi kini giliran aku yang suka memarahi adikku kalau tidak bisa berbahasa halus."
pingin lanjut klik sini

"Pada saat membesarkanku dulu, kedua orang tuaku menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar. Lain halnya dengan Ciprut, adikku, sejak kecil ia dibiasakan menggunakan bahasa Indonesia. Anaknya Ciprut, jika ia jadi dengan pacarnya yang sekarang yang Cina luar Jawa itu (hehehe) sudah barang tentu lebih tak mampu lagi berbahasa Jawa karena baik ayah maupun ibunya bukan dari keluarga yang mendidik mereka secara personal dengan Bahasa Jawa. Mereka pasti membesarkan anaknya dalam bahasa Indonesia."
pingin lanjut klik sini

"Ya, mungkin itu yang akan terjadi dalam kurun waktu 20-30 tahun lagi jika bahasa Jawa kian terpinggirkan di kalangan masyarakat pulau Jawa sendiri. Sebagai pemilik bahasa Jawa, masyarakat Jawa seharusnya menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup bahasa Jawa di komunitasnya sendiri. Namun yang terjadi malah sebaliknya, yang terjadi saat ini para kaum muda di pulau Jawa, khususnya mereka yang masih menginjak usia sekolah hampir sebagian besar tidak menguasai bahasa Jawa alias gagap berbahasa Jawa."
pingin lanjut klik sini

ma kasih mas Anang buat streamingnya, yoo kita dengerin streaming basa jawa di suriname Klik sini

"Padahal, kata dia, banyak orang asing, terutama dari Eropa, yang berkeinginan mempelajari bahasa Jawa. Orang asing itu mempelajari lantas menuliskannya untuk dijadikan sebagai ilmu pengetahuan di negaranya. ” Kalau kita, jangankan menulis, lha wong membaca saja males"
pingin juga baca yaa klik sini

Coba kita baca semua posting mereka. Wowwww memang begitu parahnya keadaannya.
Sebagai orang jawa kita harus melihat Basa Jowo tergerus waktu.

Semoga itu tidak terjadi!

Ma kasih Mr. Google yang mau me-sejajarkan boso jowo dengan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa di dunia lain.

Buat mas Laman di negara Jiran ... moga-moga apa yang anda inginkan tercapai (saya tertarik dengan 3J anda hehehe ) Klik sini

Ini hanya suatu kekuatiran saya, Budaya Indonesia yang asli akan terkikis dan hilang.

Udah pagi.... mau kerja dulu....

Indonesiaku .....
Selamat HUT ke 63
Jaya Selalu



Tidak ada komentar:

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007