Rabu, 30 Juli 2008

Kota Ciamis sudah tidak perlu Minyak Tanah, karena ada Briket dari Sampah sebagai penggantinya!

Beberapa hari menjelang Tahun baru 1 Januari 2008, saya heran melihat deretan antrean panjang ratusan Jerrycan Plastik sepanjang Jalan Rempoa Raya, dekat rumah saya. Ketika saya tanyakan, ternyata sudah beberapa hari mereka menunggu penjualan terakhir minyak tanah, sebab ada rumour (apakah rumour atau ada pengumuman resmi?) bahwa mulai 1 Januari 2008 minyak tanah tidak lagi dijual buat masyarakat, sebab sudah ada progam penggunaan tabung gas dan kompor gas sebagai penggantinya.

Kemarin malam saat sedang menonton Siaran Berita TransTV Bandung, saya tersentak kaget melihat sebuah wawancara dengan seorang Wirausahawan di Kota Ciamis, bahwa perusahaannya sudah berhasil membangun Pabrik Pemrosesan Sampah menjadi Briket Arang sebagai pengganti Minyak Tanah seharga Rp 1.600,- per Kilogram. Produksinya cukup besar untuk memenuhi permintaan masyarakat kota Ciamis, sehingga di kota itu tidak diperlukan lagi Minyak Tanah!

Terpikir oleh saya, mengapa solusi atas berbagai permasalah di Indonesia yang direncanakan oleh Pemerintah, selalu akan membuat masyarakat makin repot atau menderita, seperti:

  • Mengganti Distribusi Minyak Tanah dengan tabung-tabung Gas Elpiji yang harganya relatif lebih mahal
  • Untuk menaggulangi kemacetan Lalulintas di kota2 besar, dan untuk mengurang Subsidi BBM, maka dilakukan langkah2 sbb:
    • Penerapan Pola 3-in-1
    • Membangun jaringan Busway di jalur jalan protokol yang membuat jalan2 pinggiran makin macet (menurut pakar, menanggulangi kemacetan dengan kemacetan)
    • Menaikkan harga BBM dengan mengubah Brand Premium 88 menjadi Premium 90 (Rp 6.250/liter)
    • Pompa Bensin Premium 88 dipindahkan ke luar kota, untuk memaksa masyarakat kota membeli bensin yang lebih mahal!

Untuk meningkatkan citra baik Kabinet Indonesia Bersatu, maka kami sarankan agar Pemerintah melakukan langkah-langkah dan himbauan kepada masyarakat , melaui Pidato Kenegaraan oleh Presiden R.I. SBY menyambut Tahun Baru 1 Januari 2008, yang antara lain menyampaikan hal-hal sbb:

  • Menunda Pengumuman Penghentian Distribusi MinyakTanah untuk memberi kesempatan kepada Masyarakat untuk mencari penggantinya yang lebih murah
  • Menghimbau pengusaha swasta/UKM di tiap kota untuk mengikuti jejak pengusaha swasta Kota Ciamis, yaitu membangun Pabrik Pemrosesan Sampah menjadi Briket Arang pengganti Minyak Tanah
  • Menunda Kenaikan Harga BBM Premium 90
  • Menghimbau kepada Perusahaan BUMN/Swasta dan Masyarakat menerapkan secara bertahap Budaya Telecommuting, atau Teleworking atau Home Working dengan memanfaatkan Jaringan Broadband 3G, 3.5G, EDGE, GPRS, CDMA-EVDO, ADSL-Speedy, dial-up Internet, dan Warnet2 yang terdekat, sehingga mengurangi kemacetan di jalan-jalan kota besar, dan mengurangi konsumsi BBM.

Effort yang dibutuhkan oleh Pemerintah untuk hal tersebut diatas adalah sangat minimal, tidak perlu ada investasi apa-apa, sebab semuanya dilakukan oleh Swasta atau Masyarakat sendiri. Keuntungannya adalah meningkatnya CITRA Kabinet Persatuan Indonesia (sebab tidak mengumumkan hal-hal yang membuat Rakyat repot atau menderita) dan tidak ada investasi apapun yang diperlukan, dan Rakyat akan menerima berita awal tahun 2008 ini dengan rasa gembira serta optimisme yang tinggi.

Khusus tentang rincian Swadaya Masyarakat dalam pembuatan Briket Arang dari Sampah, kami cuplikan berita dari koran “Tribun Jabar Online” (sekaligus mohon ijin copyright-nya). Sedangkan untuk Perubahan Budaya Telecommuting, dapat dilihat link sbb:

http://sroestam.wordpress.com

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007